Oleh : KH. Hafidz Abdurrahman. MA.
Mengapa Allah bersumpah dengan sepuluh hari bulan Dzulhijjah?
وَٱلۡفَجۡرِ وَلَیَالٍ عَشۡرࣲ
Demi waktu Fajar dan Malam-malam yang sepuluh [Q.s. Al-Fajr: 1-2]
Fajar dijadikan sumpah oleh Allah, karena ia merupakan permulaan datangnya cahaya setelah ditelan pekatnya malam, kata Ibn Asyur, dalam at-Tahrir wa at-Tanwir.
Sedangkan sepuluh malam, mulai tanggal 1-10 Dzulhijjah adalah waktu yang luar biasa. Dalam hadits Shahih disebutkan
ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام، يعني أيام العشر. قالوا: ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: ولا الجهاد في سبيل الله، إلا رجل خرج بنفسه وماله ثم لم يرجع من ذلك شيء.
Tak ada satu hari pun dimana amal shalih di dalamnya lebih disukai Allah ketimbang hari-hari ini, maksudnya sepuluh hari. Mereka bertanya, "Tidak juga jihad di jalan Allah?" Nabi menjawab, "Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar berjihad dengan diri dan hartanya, kemudian tidak ada yang kembali sama sekali."
Dalam riwayat at-Tirmidzi dan Ibn Majah dari Abu Hurairah ra dari Nabi Shalla-Llahu Alaihi wa Sallama bersabda, "Tak ada satu hari pun dimana Allah lebih suka disembah di dalamnya ketimbang hari-hari sepuluh Dzulhijjah. Puasa sehari setara dengan setahun. Qiyam lail tiap malamnya setara dengan Qiyam lail di malam Lailatul Qadar."
Maka, Syaikhul Islam, Ibn Taimiyyah berkata
وَاسْتِيعَابُ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ بِالْعِبَادَةِ لَيْلًا وَنَهَارًا أَفْضَلُ مِنْ جِهَادٍ لَمْ يذهب فِيهِ نَفْسُهُ وماله.. لِلْأَخْبَارِ الصَّحِيحَةِ الْمَشْهُورَةِ
Mengisi (berlelah-lelah) sepuluh Dzulhijjah dengan ibadah siang malam itu lebih baik ketimbang jihad, ketika jiwa dan hartanya tidak sampai hilang.. berdasarkan hadits-hadits shahih yang masyhur di atas [al-Fatawa al-Kubra, Juz V/343]
Betapa luar biasanya waktu ini. Mari memohon kepada Allah, agar dikuatkan untuk mengisi 10 hari Dzulhijjah dengan berbagai ketaatan. Puasa, shalat, dzikir,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar